Sabtu, 05 Februari 2011

Fenomena Pintu Neraka Dunia

Lokasi lubang besar berapi ini berada di negara Asia Tengah, Uzbekistan.Menakutkan bak neraka !! Kemungkinan berasal dari mulut gunung berapi ... Oleh penduduk setempat lubang ini dijuluki sebagai “Pintu Neraka”. Terletak berdekatan dengan sebuah bandar kecil bernama Darvaz.

Kisah ini bermula kira-kira 35 tahun yang lampau ketika ahli geologis mengebor tempat ini untuk mencari gas bumi.
Secara tiba-tiba semasa pengeboran tersebut, mereka menemukan satu jurang besar di bawah tanah. Begitu besarnya sehingga semua peralatan pengeboran tersebut masuk ke dalam jurang.

Tak satupun yang berani turun ke dalam jurang tersebut karena jurang dipenuhi oleh gas bumi.
Untuk mencegah gas beracun keluar dan mencemari bumi, mereka kemudian menyalakan api di dalam jurang tersebut dan semenjak itu hingga kini, telah 35 tahun lubang ini terbakar tanpa henti-hentinya walaupun sesaat.

Proses terjadinya “Pintu Neraka” mengingatkan kita atas proses terjadinya “Lumpur Lapindo” di Sidoarjo ! Keduanya mirip, yaitu terjadi sewaktu sedang melakukan pengeboran tanah untuk mencari minyak (gas) !
Bedanya lubang yang di Ubezkistan mengeluarkan gas berapi, sedangkan yang di Sidoarjo mengeluarkan lumpur panas !

Bayangkan saja “Lubang Neraka” yang berada di Ubezkistan ini sudah berjalan 35 tahun mengeluarkan gas berapi tanpa henti2nya, lantas sampai berapa tahun lagi lubang “Lumpur Lapindo” akan menyemburkan lumpur panas ?

10 Lubang Terbesar di Dunia

1. Mir Mine
Mir Mine juga disebut Mirny. The Mirny Diamond Mine adalah Tambang berlian tambang terbuka yang terletak di Mirny, Timur Siberia, Rusia.

Tambang ini 525 meter (1.720 kaki) dalam dan memiliki diameter 1.200 m (3.900 kaki), dan merupakan lubang terbesar kedua di dunia, setelah Bingham Canyon Mine. Wilayah udara di atas tambang tersebut ditutup untuk helikopter karena beberapa insiden di mana mereka tersedot oleh aliran udara ke bawah.






Sekarang tambang ini sudah tidak beroperasi lagi, ketika tambang ini masih aktif dibutuhkan waktu perjalanan memakai truk selama 2 jam dari permukaan kedasar tanah. wooaw

2. Kimberley Diamond Mine
Dikenal juga dengan the Big Hole penyandang gelar galian tanah dengan menggunakan tangan manusia terbesar di dunia. Pada 1866 sampai dengan 1914 sebanyak 50.000 pekerja menggali dengan menggunakan picks and shovels guna mencari 2,722 kg berlian.


The Big Hole terletak di kota Kimberley yang merupakan ibukota Northern Cape Afrika Selatan. Hari ini Hole besar adalah sekitar 1.500 meter dan lebar lebih dari 42 hektar di permukaan. Ketika pertambangan di atas tanah berhenti di Lubang Besar di 1914, itu adalah sekitar 785 meter.

3. The Bingham Canyon Mine
The Bingham Canyon Mine adalah tambang tembaga di pegunungan Oquirrh, Utah. Tambang ini mempunyai kedalaman 0.75 mile (1.2 km), dan lebar 2.5 miles (4 km). Ini memasukkan tambang ini sebagai The world’s largest manmade excavation.


4. The Diavik Mine
The Diavik Mine adalah sebuah tambang di Northwest territories of Canada. Tambang ini (opened in 2003) memproduksi 8 million carats atau sekitar 1,600 kg (3,500 lb) berlian (diamonds) setiap tahun.


5. The Great Blue Hole
The Great Blue Hole adalah sebuah gua vertikal (palung laut) yang berada di pantai negara Belize. Lubang ini mempunyai diameter 1,000 feet dan kedalaman 400 feet. Lubang gua ini terbentuk selama akhir jaman es (last iceage).


6. Glory Hole
Monticello Dam, California. Sebuah lubang yang digunakan ketika sebuah bendungan berada pada kapasitas penuh dan air harus dikeringkan dari reservoir. Close-up dari Monticello Dam. Lubang ini memungkinkan untuk mengkonsumsi 400 kaki kubik air setiap detik. The Glory Hole Monticello dapat dilihat di bagian kiri atas foto ini.


7. Guatemala sinkhole
Berdiameter 80 kaki dan 15 meter, sebuah jurang besar terbuka di tengah-tengah Montrose Avenue. Pada tanggal 26 February 2007, lubang sedalam 300 foot melongsorkan lusinan rumah diGuatemala. Lubang ini terjadi karena hujan dan arus bawah tanah pembuangan limbah, sehingga mengakibatkan tanah runtuh.


8. Darvaza Gas Crater
Turkmenistan, Lubang gas alam ini mulai ditemukan para ahli geologi pada tahun 1971, ketika pada saat itu sedang menggali untuk mencari gas alam lalu secara tiba-tiba tanah galian yg ada dibawah nya amblas secara tiba-tiba, dan meninggalkan lubang yg sangat besar, guna menghindari gas beracun yg keluar dari lubang tersebut maka lubang tersebut dibakar, dan apinya masih menyala hingga saat ini.
The Darvaza Gas Crater atau The Burning Gates ini terlihat terang meskipun dilihat dari jarak beberapa kilometer ketika malam hari.

9. Udachnaya Pipe
The Udachnaya Pipe adalah sebuah tambang berlian di Russia. Pemilik tambang ini berniat untuk menutup tambang ini pada tahun 2010. Tambang ini pertama kali dibuka pada tahun 1955 dan mempunyai kedalaman lebih dari 600 meter.


10. Chuquicamata
Chuquicamata adalah sebuah pertambanan tembaga terbuka di Chile. Tambang ini salah satu yang menghasilkan tembaga terbesar didunia, meskipun bukan merupakan tambang tembaga yang terbesar. Tambang ini mempunyai kedalaman lebih dari 850 meter.


Sumber: www.kaskus.us dan berbagai sumber

Menara Jam Makkah Pusat Waktu Dunia


Keinginan Arab Saudi untuk menjadikan Makkah sebagai pusat waktu dunia bukan yang pertama. Sejak abad ke-19, sejumlah negara sudah saling berebut untuk menjadi meridian utama.

Negara besar seperti Prancis, Amerika Serikat dan beberapa wilayah lain yang dilalui garis meridian sempat membuat klaim tersendiri sebagai titik nol derajat. Namun, lewat konvensi meridian internasional yang digelar di Washington DC, AS, pada tahun 1884, diputuskan Greenwich sebagai wilayah tunggal meridian utama.
Dalam konferensi yang dihadiri oleh 41 delegasi dari 25 negara tersebut, diputuskan tujuh poin tentang penentuan pusat waktu dunia. Seluruh negara patuh pada hasil konvensi, kecuali Prancis yang ngotot menggunakan Paris Meridian Time (PMT) sebagai acuan waktu. Baru pada tahun 1911, negeri mode tersebut ikut menggunakan GMT.

Kini, Arab Saudi kembali menantang GMT lewat sebuah menara jam Abraj Al-Bait di Makkah. Lewat proyek ambisius tersebut, Makkah berharap bisa menjadi pusat waktu dunia dan menggeser penanggalan hari di berbagai belahan bumi.



“Ini akan jadi masalah baru. Belum tentu seluruh negara di dunia mau menerima. Dulu saja perdebatannya panjang dan baru berakhir pada tahun 1884,” kata astronom ITB Moedji Raharto saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/8/2010).

Menurut Moedji, mungkin saja GMT bergeser ke Makkah karena alasan tertentu. Tapi, butuh usaha yang luar biasa dan tenaga yang tidak sedikit untuk meyakinkan dunia bahwa Makkah adalah maridian utama.

“Apalagi sekarang orang sudah memakai GMT semua. Semua kepentingan bisnis, penerbangan dan segala hal sudah mengacu ke sana. Harus jelas dulu Makkah konsepnya bagaimana,” tegasnya.

Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi sedang merampungkan proyek ambisius untuk menggeser Greenwich Mean Time (GMT) sebagai pusat waktu dunia. Sebuah menara jam raksasa yang lima kali lebih besar dari Big Ben di London sedang dibangun di kota Makkah.

Bagi Arab Saudi, Makkah dianggap lebih tepat sebagai episentrum dunia. Kota suci umat muslim tersebut diklaim sebagai wilayah tanpa kekuatan magnetik oleh peneliti Mesir seperti Abdel-Baset al-Sayyed.

“Itulah mengapa ketika seseorang berpergian ke Makkah atau tinggal di sana, mereka tinggal lebih lama dan lebih sehat karena hidupnya lebih sedikit dipengaruhi oleh gravitasi,” jelas al-Sayyed.

Sumber : detik.com